Rabu, 04 Juli 2018

Kandungan Temulawak Dapat Menjaga Kesehatan Hati

Tanaman ber ubi / ber rimpang memang sudah sejak dahulu kala terkenal dan dikenal sebagai obat tradisional dan bisa digunakan sebagai jamu tradisional, kandungan yang terdapat sangat bermacam – macam, pengolahan / penanaman tanaman herbal ini sangat banyak dijumpai di daerah jawa tengah dan barat, bahkan jawa timur, di daerah jawa tanaman ini sangat melekat dengan kehidupan warga yang masih tinggal di pedesaan / tempat – tempat yang masih banyak terdapat lahan kosong, tanaman yang mudah tumbuh dengan baik ditanah jawa, merupakan respon positif untuk warga karena dapat dimanfaatkan sebagai penghasilan sampingan yang akan dijual hasil buminya atau bahkan dimanfaatkan sebagai kebutuhannya sendiri.

Namun deretan tanaman yang di manfaatkan sebagai obat bukan merupakan keluarga dari tanaman yang berubi seperti kentang, ubi jalar, ubi ketela, tanaman ini memang sering digunakan sebagai pengganti bahan pokok makanan selain nasi, namun di jaman modern sekarang tanaman ubi tersebut juga dimanfaatkan sebagai terapi kosmetik dll, namun ubi yang dapat digunakan sebagai obat dan sering digunakan sebagai jamu adalah keluarga dari suku zingiberaceae .
Temulawak adalah salah satu anggota dari deretan keluarga suku zingiberaceae rempah satu ini memang sudah sejak dahulu digunakan sebagai obat tradisional, salah satu rempah yang dimanfaatkan sebagai obat adalah kandungan dari rimpang temulawak,kandungan dari Rimpang temulawak diantaranya memiliki efek farmakologis sebagai pelindung terhadap hati (hepatoprotektor), meningkatkan nafsu makan, antiradang, memperlancar pengeluaran empedu (kolagogum), dan mengatasi gangguan pencernaan seperti diare, konstipasi, dan disentri (Wijayakusuma, 2007).

Temulawak dan kunyit merupakan tanaman yang sama-sama tergolong dalam suku zingiberaceae. Kedua tanaman ini memiliki kandungan senyawa kimia yang diketahui mempunyai keaktifan fisologi diantaranya kurkuminoid dan minyak atsiri (Ban,1985).
Kebanyakan keluarga suku zingiberaceae mempunyai kandungan minyak atsiri , temulawak sangat popular dan sangat dikenal sejak dahulu karena rasa pahitnya yang luarbiasa, pada jamu gendong juga menyajikan jamu temulawak, konon kata “si mbok” ( jamu gendong ) jamu temulawak bisa menambah nafsu makan karena rasa pahitnya yang luar biasa, jamu ini dikolaborasi dengan jamu beras kencur , karena di beras kencur rasanya sedikit manis dan baik digunakan setelah jamu pahitan di minum.
Lalu sebenarnya jamu gendong menggunakan temulawak karena turun temurun selalu digunakan apa mengetahui secara ilmiah ?? yang jelas memang benar sejak dahulu kala temulawak digunakan sebagai jamu gendong, dan khasiatnya pun tidak perlu diragukan lagi,
Masyarakat yang tidak mengkonsumsi jamu gendong / jamu tradisional mereka juga sangat memahai betul akan manfaat temulawak yang sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh, kandungan dari rasa pahitnya dipercayai sebagai obat yang bisa menyembuhkan penyakit dalam tubuh, ada pula masyarakat yang tidak mengetahui secara detail tentang kandungan dari temulawak dan mereka juga tidak mengkonsumsi jamu tradisional namun mereka mengetahui betul akan manfaat temulawak mereka mempercayai bahwa kandungan dari temulawak sangat bermanfaat bagi tubuh, karena sejak dahulu khasiat dan manfaat temulawak sudah menjadi turun temurun yang dikenalkan kepada nenek moyang kita akan manfaat temulawak tersebut.
Di Indonesia bagian tanaman temulawak yang dimanfaatkan adalah rimpang temulawak untuk dibuat jamu godog. Rimpang ini mengandung 48-59,64 % zat tepung, 1,6-2,2 % kurkumin dan 1,48-1,63 % minyak asiri dan dipercaya dapat meningkatkan kerja ginjal serta anti inflamasi. Manfaat lain dari rimpang tanaman ini adalah sebagai obat jerawat, meningkatkan nafsu makan, anti kolesterol, anti inflamasi, anemia, anti oksidan, pencegah kanker, dan anti mikroba.
Secara ilmiah temulawak mempunyai senyawa yang dimiliki dari keluarga suku zingiberaceae hal itu membuktikan bahwa temulawak bisa digunakan sebagai obat herbal yang bisa menyembuhkan penyakit. Temuireng mengandung zat aktif seperti minyak atsiri, tanin, kurkumol, kurkumenol, isokurkumenol, kurzerenon, kurdion, kurkumalakton, germakron, a, ß, g-elemene, linderazulene, kurkumin, demethyoxykurkumin, bisdemethyoxykurkumin (Yasni, 1993).
Banyak pula masyarakat yang mengetahui akan hasil jadi temulawak sebagai jamu / bahkan sebagai rempah saja namun belum mengetahui tanaman tersebut, temulawak adalah tanaman rumpun seperti kencur dan lainnya Temulawak berbatang semu. Di daerah Jawa Barat temulawak disebut sebagai koneng gede sedangkan di Madura disebut sebagai temu lobak. Kawasan Indo-Malaysia merupakan tempat dari mana temulawak ini menyebar ke seluruh dunia. Saat ini tanaman ini selain di Asia Tenggara dapat ditemui pula di Cina, Indo-Cina, Bardabos, India, Jepang, Korea, di Amerika Serikat dan Beberapa Negara Eropa.
Penelitian tentang rimpang temulawak juga berlanjut, sejak dahulu masyarakat mempercayai temulawak dapat membasmi kecacingan , hal ini terbukti menurut (Widowati, 2007) Rimpang temu lawak dan temu ireng mengandung kurkumin dan minyak atsiri yang dapat digunakan untuk membasmi cacing dan meningkatkan metabolisme tubuh.
Penelitian tersebut semakin kuat karena banyak penelitian yang membenarkan hal tersebut, Minyak atsiri mempunyai bau yang khas dan curcumin memberi sifat pada temulawak dan temuireng sehingga dapat menyembuhkan penyakit. Perasan airnya digunakan untuk membasmi cacing pita dan cacing kremi pada manusia dan ternak. Kedua zat tersebut mengantagonis asetilkolin dan menekan kontraksi otot polos sehingga menekan pertumbuhan cacing (Rismunandar, 2004).
Efek kandungan temulawak juga berguna bagi organ tubuh lainnya , Ekstrak temulawak mengandung kurkumin yang berfungsi sebagai anti peradangan, antioksidan, antibakteri, imunostimulan, sebagai kolagogum, hipolipidemik, hepatoprotektor yang akan meningkatkan fungsi hati, dan sebagai tonikum/penyegar, sehingga laju metabolisme akan meningkat (Anonymous, 2005).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar